“wanita berparas cantik dan Laki-laki pengumandang Adzan itu”

Tepat 22 tahun yang lalu terlahir seorang laki-laki yang hanya bisa menangis dipangkuan kasih sayang seorang ibu yang berparas cantik yang menjadi istri seorang bapak yang tegas, disiplin, dan penuh dengan tanggung jawab
Terdengar suara adzan dari seorang laki-laki yang berada disamping wanita berparas cantik itu
Laki-laki itu mencoba mengingatkan seorang laki-laki kecil itu untuk mengenal nama ALLAH
Masih tertanam dalam di hati, perasaan dan seluruh anggota tubuh ini
Sang wanita berparas cantik dan laki-laki disampingnya itu tak bisa menahan tetesan air mata kebahagiaan atas kedatangan seorang laki-laki anak pertama buah kebahagiaan mereka

Si Cikal pun berkata dalam bahasa tangisnya
“Kuungkapkan kebahagiaan dengan tangisan
Kini ku mulai mengenal oksigen sebagai bahan bakar paru-paru
Kudalami, siapa wanita berparas cantik itu
Siapa laki-laki yang berada disebelah wanita berparas cantik itu”

Seakan ku ingin hentikan tangisan saat mereka tersenyum kedatangan seorang ini
Terlihat mereka meneteskan air mata yang diiringi senyuman manis
“Ini ibu, ini ayah” keluar dari seorang wanita berbaju putih yang memakai sarung tangan karet steril
Dan mulai ku dalami, wanita berparas cantik itu Ibu ku, dan Laki – laki yang mengumandangkan adzan untuk pertamakalinya adalah Ayahku

Langit menyambut dengan birunya
Burung bernyanyi dengan nyanyiannya
Tak lepas dari nama Sang pengcipta
Hanya seorang manusia biasa yang belajar dan belajar tentang hidup
Kemana arahnya dia yang menentukan
Hanya Hati yang menuntun akan kebaikan
Mimpi yang pasti jadi kenyataan

Takkan ku lupa kasih sayang itu
Takkan kulupa pelukan itu
Takkan kulupa senyuman pertama mereka
Takkan kukecewakan mereka selama aku bisa
“YAA ALLAH berikan mereka barokah yang tiada henti, Mudahkan segala urusan dunia dan Akhiratnya”

“Ayahku adalah ayah No.1 didunia”
“Ibuku adalah Ibu No.1 didunia”